Serang, (27/10/2020) Prodi Ilmu Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Ekowisata di Kawasan Konservasi Perairan dan Eksotisme Danau Pasang Surut“. Narasumber pada kuliah Umum kali ini adalah Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc dan Ahmad Muhtadi, S.Pi, M.Si. Narasumber pertama Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc adalah salah seorang ahli konservasi dari IPB University, beliau adalah Dosen dan Ketua Program Studi Doktor Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. Narasumber kedua Ahmad Muhtadi, S.Pi, M.Si adalah Dosen prodi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Sumatera Utara yang melakukan riset pada danau pasang surut untuk program doktoralnya. Acara kuliah umum dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian Untirta Prof. Dr. Ir. Nurmayulis, M.P. Acara tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas pertanian Untirta, Ketua Jurusan Perikanan, dosen mahasiswa/i dan masyarakat umum dari luar Untirta.
Dekan Fakultas Pertanian Untirta Prof. Dr. Ir. Nurmayulis, M.P dalam sambutannya mengatakan adanya kuliah umum akan meningkatkan pemahaman peserta terkait pengelolaan ekowisata di kawasan konservasi dan mengetahui apa itu danau pasang surut, mengingat di banten pada khususnya tidak terdapat danau pasang surut. Pembawa acara kuliah umum ini adalah Muta Ali Khalifa, S.Ik, M.Si selaku Kepala Laboratoriun Manajemen Sumberdaya Perairan, dengan moderator pada sesi 1 (Eksotisme danau Pasang Surut) adalah Ani Rahmawati, S.Pi, M.Si yang merupakan Dosen Prodi Ilmu Perikanan dan Moderator pada sesi 2 (Ekowisata di Kawasan Konservasi) adalah Nuniek Hermita, S.Hut, M.Sc yang merupakan Dosen pada Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Untirta.
Kawasan konservasi (terutama perairan) sangat penting untuk tetap dijjaga kelestarian sumber daya yang ada di dalamnya sehingga satu-satunya konsep yang paling baik dikembangkan di zona pemanfaatan kawasan konservasi selain kegiatan perikanan adalah ekowisata. Ekowisata sendiri tidak asal dalam membuat konsepnya, bukan hanya semata-mata mementingkan faktor ekonominya tetapi juga harus memperhatikan sumber daya yang dimanfaatkan untuk ekowisata. Sumber daya tersebut harus diperhatikan kelestarian dan keberlanjutan kondisinya karena apabila sumber daya lestari, otomatis kegiatan ekowisatanya juga akan berkelanjutan. Peserta diharapkan mempunyai jiwa konservasi sehingga dapat membatu memperhatikan kelestarian sumber daya saat melakukan aktivitas wisata.
Dengan demikian harapannya ada diantara mahasiswa-mahasiswa atau dosen melalukan kolaborasi riset terkait danau pasang surut (mengingat di banten tidak ada danau pasang surut) dan juga kolaborasi terkait riset ekowisata di kawasan konservasi (di banten terdapat Taman Nasional Ujung Kulon sebagai salah satu kawasan konservasi) sehingga dapat meningkatkan kemampuan riset dari dosen ataupun mahasiswa itu sendiri. Baik danau pasang surut ataupun kawasan konservasi, paling utama yang perlu diperhatikan adalah sumber daya terutama kelestarian sumber daya. Oleh karena itu sangat penting mengetahui karakteristik sumber daya dan konsep yang tepat untuk melakukan pengelolaan sumber daya tersebut.
Danau pasang surut memiliki karakteristik yang berbeda dengan danau (air tawar) pada umumnya. Danau pasang surut yang ada di Indonesia jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan danau air tawar. Karakteristik pembeda yang paling utama adalah adanya pengaruh pasang surut pada danau tersebut. Danau Siombak sebagai salah satu contoh danau pasang surut yang memiliki jarak berkilo-kilo dari tepi laut masih mengalami pengaruh pasang surut. Selain pengaruh pasang surut, karakteristik biota pada danau pasang surut pun berbeda daripada danau air tawar. Biota yang ditemukan di danau pasang surut bahkan mengalami perbedaan jenis tergantung musimnya. Pada musim tertentu banyak juvenil ikan air laut yang masuk ke danau pasang surut tersebut. Pada musim tertentu pun arus pada danau pasang surut lebih besar daripada danau air tawar. Mengingat banyaknya biota yang hidup dan memanfaatkan danau pasang surut, maka penting untuk mempelajari karakteristik danau pasang surut untuk pengelolaan danau pasang surut tersebut.