Dosen Program Studi Ilmu Perikanan Untirta Mengajar di Program Doktor Luar Negeri

Dalam rangka pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), salah satu dosen dari Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dr. Adi Susanto, S.Pi M.Si diundang untuk menjadi dosen tamu pada Program Doktor di Departemen Aquatic Fishing and Exploitation, Gorgan University of Agricultural Sciences and Natural Resources, Iran. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas kerja sama yang telah disepakati antara kedua perguruan tinggi. Perkuliahan yang dilakukan tanggal 29 Desember 2021 mendiskusikan topik tentang prinsip pengembangan desain bubu untuk penangkapan kepiting bakau dan rajungan.

Prinsip dasar dalam pengembangan desain bubu untuk menangkap kepiting bakau dan rajungan adalah dengan memperhatikan aspek biologi, tingkat laku dan karakteristik daerah penangkapannya. Bubu yang ideal bukan hanya harus efektif untuk menangkap target tangkapan, namun juga harus memiliki selektivitas ukuran yang baik. Hal ini dimaksudkan bubu hanya menangkap kepiting atau rajungan yang sudah layak tangkap.

Untuk menghasilkan desain bubu yang ideal, maka diperlukan serangkaian penelitian mulai dari studi literature, penentukan prototype, pengujian prototype, penyempurnaaan desain dan validasi kinerja di lingkungan sebenarnya. Rancangan desain yang telah melalui tahapan pengembangan dapat diterapkan di masyarakat nelayan. Pada prinsipnya nelayan akan dapat menerima introduksi teknologi baru selama teknologi yang diberikan mampu menjadi jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi.

Peningkatan efektivitas bubu lipat untuk penangkapan kepiting bakau dan rajungan dapat dilakukan dengan penggunaan ukuran mata jaring dan sudut kemiringan mulutu bubu yang optimal. Pemilihan mata jaring dan sudut kemiringan yang tepat akan menyebabkan kecepatan merayap kepiting atau rajungan semakin cepat dan mengurangi risiko kepiting/ rajungan gagal melintas sehingga peluang masuknya target tangkapan ke dalam bubu semakin tinggi. Sebaliknya penggunaan mata jaring atau sudut kemiringan yang tidak sesuai sering kali menyebabkan kaki jalan atau kaki renang kepiting/ rajungan tersangkut sehingga target tangkapan gagal terperangkap.   

Diskusi berlangsung interaktif. Pertanyaan yang banyak disampaikan oleh mahasiswa program doktor antara lain berkaitan dengan kriteria pemilihan material dan desain bubu serta jenis lampu light emitting diode (LED) yang paling optimal untuk memikat rajungan. Kegiatan ini diharapkan menjadi media untuk saling berbagi informasi terkait perkembangan terkini dibidang perikanan antara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan Gorgan University of Agricultural Sciences and Natural Resources. Perkembangan teknologi telah membuka dinding keterbatasan untuk berbagi ilmu dan pengetahuan ke seluruh dunia. Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi semua pihak.    

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *