Mini Seminar Project Based Learning Mata Kuliah Tingkah Laku Ikan, Hadirkan Ahli Rumpon dan Tingkah Laku Cumi-Cumi

Pada hari Jumat tanggal 26 November dan 3 Desember 2021, Mata Kuliah Tingkah Laku Ikan melaksanakan mini seminar hasil Project Based Learning secara virtual. Proyek yang dilakukan secara berkelompok berkaitan dengan respon dan tingkah laku ikan terhadap jenis umpan yang berbeda. Pelaksanaan mini seminar dilakukan untuk menyampaikan dan mediskusikan hasil proyek yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. Setiap kelompok menyajikan dengan baik hasil proyek yang dilakukan mulai dari desain pelaksanaan proyek, pelaksanaan proyek dan hasil yang diperoleh. Presentasi dilakukan oleh masing-masing kelompok yang dilanjutkan dengan diskusi.

Pada tanggal 26 November 2021, yang melakukan persentasi adalah kelompok 1 (ujicoba umpan usus ayam, lumut dan tempe pada pancing handline), kelompok 3 (ujicoba umpan pisang, kulit ayam dan potongan ikan kembung dengan pancing handline), dan kelompok 4 (ujicoba umpan cacing tanah, pelet dan singkong goreng dengan pancing handline). Menurut salah satu kelompok yang melakukan persentasi bahwa setiap ikan memiliki reseptor dominan yang berbeda sehingga mempengaruhi respon dan tingkah lakunya.

Pengulas pada mini seminar ini adalah Bapak Hafinuddin, S.Pi., M.Sc yang merupakan dosen Universitas Teuku Umar (UTU) dan mendalami rumpon dalam pemanfaataanya dibidang penangkapan ikan. Peserta yang berasal dari mahasiswa UTU juga hadir dan mengikuti diskusi dengan seksama. Melalui mini seminar ini diharapkan pengetahuan mahasiswa semakin baik dan kegiatan ini dapat menjadi salah satu realisasi dari perjanjian kerjasama (PKS) antara Fakultas Pertanian UNTIRTA dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (UTU). 

Pada Tanggal 3 Desember 2021, Kelompok 2 melakukan ujicoba tiga jenis umpan yang berbeda yaitu jangkrik, pelet dan kroto. Seluruh percobaan dilakuka di kolam pemancingan. Vianka Lionita Triguna, Mahasiswa Program Studi Perikanan Tangkap dari Politeknik Negeri Lampung menyoroti rendahnya respons ikan terhadap umpan tertentu. Berdasarkan ulasan kelompok 2, fenomena tersebut dapat disebabkan oleh karakteristik umpan yang tidak sesuai dengan preferensi ikan, aroma ikan yang kurang spesifik atau distribusi ikan yang jauh dari posisi pemancingan. Meskipun demikian, diluar aspek teknis keterampilan pemancing dan distribusi ikan yang tidak merata, maka umpan pelet direspons lebih tinggi dibandingkan dua jenis ikan lainnya.

Kelompok 5 melakukan ujicoba tiga jenis umpan yaitu pelet, hati ayam dan udang. Ujicoba dilakukan pada dua perairan berbeda yaitu di perairan tawar (kolam pemancingan dan danau) serta perairan laut (PPN Karangantu). Hasil ujicoba menunjukkan bahwa pada setiap umpan direspons berbeda oleh masing-masing jenis ikan. Perbedaan keterampilan pemancing dan kelimpahan ikan yang berbeda diduga berpengaruh terhadap respon dan ikan yang tertangkap oleh Kelompok 5. 

Pada kesempatan ini hadir pula Pengulas Ahli dari Politeknik Negeri Lampung, Bapak Denta Tirtana, S.Pi M.Si. Secara umum proyek yang dilakukan sudah sangat baik untuk dapat memahami respon dan tingkah laku ikan terhadap berbagai jenis umpan yang dicobakan. Namun demikian, perlu diperkuat dan ditambahkan informasi yang lebih detil terkait dengan latar belakang, spesifikasi umpan yang digunakan serta elaborasi terhadap pembahasan yang disampaikan. Kegiatan ini menjadi ajang latihan bagi mahasiswa untuk menyampaikan ide pada forum ilmiah dengan baik dan memberikan respon terhadap umpan balik yang diterima. Terus berlatih untuk menjadi semakin baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *